Seminar Nasional Agribisnis In Action 2017

21 February 2017

Senin, 20 februari 2017 berlangsung secara khidmat seminar nasional dengan tema “Breaking The Rural Poverty Through Agricultural Empowerment” bertempat di gedung perpustakaan lantai 5 Universitas Andalas. Acara dibuka oleh dekan fakultas pertanian yang baru Dr. Ir. Munzir Busniah M.Si. dalam sambutan beliau mengatakan bahwa...

salah satu upaya untuk menjadikan petani sejahtera yaitu dengan memberdayakan petani. Petani sebagai pelopor pembangunan negeri. Selanjutnya acara dihadiri oleh 3 narasumber yang telah mahir dibidangnya. Suryono selaku petani holtikultura yang hanya tamatan SD telah menjadi menjadi pembina forum perubahan iklim PBB di Maroko. Beliau memiliki mimipi untuk menjadikan petani di Indonesia sejahtera dan berdaya. Dalam penyampaiannya, Suryono memiliki pandangan yang berbeda tentang menjadi buruh dan petani. Menjadi petani bukan menjualkan hasil panen ke tengkulak, tetapi bisa memasarkan hasilnya sendiri ke pasar dan mengetahui pangsa pasar. Jika tidak mampu memasarkan berarti masih pada level buruh tani. Pengalaman beliau untuk hijrah dari yang dulunya buruh tani sawit menjadi petani holtikultura telah mengantarkan beliau menjadi petani yang sukses di daerahnya. Harapan dan pesan Suryono untuk sarjana pertanian bisa siap jadi, tau praktek dan teori ser cintai produk dalam negeri. Dilanjutkan dengan Indra Lubis dari kementrian pedesaaan Koordinator Pokja Pengembangan Kerja Membangun Desa. Ditjen Pembangunan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPMD). Dalam penyampainnya pembangunan daerah tertinggal dan transmigrasi seharusnya di desa tidak ditemukan petani yang kemiskinan, karena di kota lah yang lahan untuk pertanian itu tidak ada. Tetapi mengapa kemiskinan identic dengan pedesaan, padahal lahan untuk pertanian disana bisa dikatakan melimpah dan subur. Itulah pr kita bersama dalam pembangunan kea rah yang lebih baik. Selain itu Indra juga menjelaskan tentang dana desa dilakukan pembicaraan dengan musyawarah dan transparan dalam membuat keputusan penggunaaannya. Kemudian dari akademisi Prof. Dr. Ir, Melinda Noer, M.Sc. guru besar ilmu perencanaan Universitas Andalas melihat bahwa pembangunan bukan sekedar infrastruktur tetapi manusia lah yang dibangun sebenarnya melalui fasilitas dan infrastruktur agar dapat memperoleh hakekat dari pembangunan itu. Melalui perguruan tinggi pemberdayaan desa masyarakat binaan mesti menjadi ruang dalam pembangunan. Mahasiswa dan dosen dilibatkan dalam pemberdayaan masyarakat pedesaan. Serta pemerintah memfasilitasi ruang koneksi antara perguruan tinggi dan pedesaan. Seminar ditutup dengan penyerahan penghargaan dan kenang-kenangan oleh ketua jurusan sosial ekonomi dan pembinan himpunan mahasiswa agribisnis.

Read 2288 times