tanaman perkebunan yang layak untuk diberi perhatian oleh para steakholder karena perkebunan kakao ini mampu memberi manfaat nyata dalam pertmbuhan ekonomi, diantaranya mampu menyerap tenaga kerja, peningkatan pendapatan petani, dan penghasil devisa negara (rank 3 Dunia).
Potensi kakao Sumatera Barat selalu mengalami peningkatan sehingga di tahun 2015 luas area produksi 120.000 Ha dengan produksi mencapai 60.000 Ton.Pengelolaan dan kepemilikan perkebunan kakao di Sumatera Barat 98% oleh petani rakyat dan 2% oleh swasta.
Dalam pengembangan perkebunan kakao di Sumatera Barat terdapat berbagai kendala yang harus ditemukan solusi diantaranya, masalah hama tanaman seperti Tupai dan monyet, penyakit tanaman, perilaku petani yang tidak terkontrol dalam melakukan pemangakasan dan masalah harga yang tidak terkontrol. Untuk itu perlu adanya kesinambungan dari budidaya hingga pengolahan agroindustri sehingga diharapkan berbagai kendala tersebut dapat diatasi secara optimal.