Program Studi Agrbisnis Membina Usaha Mikro Agribisnis Sekitar Kampus Untuk Komersialisasi Produk Pada Era Revolusi Industri 4.0

16 November 2018

Dunia internet dan teknologi yang akrab disebut Revolusi Industry 4.0 sepertinya tak pandang buluh untuk menjarah berbagai kalangan di Indonesia. Bukti nyata pengaruh dari Revolusi Industri 4.0 adalah semakin masifnya perdagangan menggunakan media internet yang diikuti dengan kreativitas dan inovasi menarik oleh pelaku usaha. Hal ini tentu menjadi kesulitan tersendiri bagi pedagang yang masih belum melek dengan teknologi internet dan kreativitas yang minim untuk komersialisasi produk usahanya.

Universitas Andalas (Unand) dengan salah satu Tri Dharma Perguruan Tinggi yang memiliki kewajiban salah satunya untuk pengabdian kepada masyarakat, menilai situasi ini menjadi pekerjaan rumah yang harus segera diselesaikan. Terutama pada masyarakat di sekitar kampus Unand. Untuk menjalankan fungsi Tri Dharma tersebut, Program Studi Agribisnis Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian pada tahun 2018 ini melaksanakan kegiatan “Pelatihan dan Pembinaan Komersialisasi Produk Usaha Mikro Agribisnis Kecamatan Pauh Kota Padang Untuk Menghadapi Era Revolusi Industri 4.0”. Kegiatan ini dilaksanakan sebagai upaya pengabdian masyarakat dalam rangka hilirisasi hasil riset dalam bidang pertanian dan meningkatkan pangsa pasar produk Usaha Mikro Agribisnis dalam era digital dan internet Revolusi Industri 4.0.

Sebelum melaksanakan pelatihan Program Studi Agribisnis telah melakukan survey untuk mengetahui keadaan Usaha Mikro Agribisnis di sekitar kampus Unand dan diperoleh beberapa informasi yaitu, rata-rata Usaha Mikro Agribisnis yang tedapat di Kecamatan Pauh belum memiliki izin usaha, pemasaran produk usahanya masih disekitar wilayah usaha, kualitas produk yang dihasilkan tergolong kepada rasa yang enak, namun tampilan kurang menarik, produksi yang masih cukup untuk memenuhi pesanan pelanggan loyal saja dan belum tampak usaha untuk memasarkan produk lebih luas.

Kemudian Program Studi Agribisnis mengundang 30 Usaha Mikro Agribisnis yang ada disekitar kampus Unand untuk menjadi peserta pada Pelatihan Komersialisasi Produk dalam Menghadapi Era Revolusi 4.0. Pelatihan ini dilakukan melalui beberapa kegiatan diantaranya penyuluhan mengenai konsep manajemen usaha dan pemasaran era Revolusi Industri 4.0 yang diisi oleh narasumber Prof. DR. Rudi Febriamansyah yang merupakan salah satu dosen pada Program Studi Agribsinis. Selanjutnya peserta memperoleh materi tentang komersialisasi produk, perbaikan kemasan dan merek  yang disampaikan oleh Direktur Minang Mart Sumatera Barat Bapak Syaiful Bakhri, SP. Dan materi ketiga tentang proses digitalisasi pemasaran era Revolusi Industri 4.0 melalui media sosial, website dan media lainnya yang disampaikan oleh Bapak Muhammad Syukur, S.Si yang merupakan seorang Internet Marketer dan Koordinator Padang Berdaya. Dengan kegiatan ini diharapkan peserta dapat memperbaiki manajemen usaha, kualitas produk, memperluas pangsa pasar, meningkatkan pendapatan, dan membuka lapangan pekerjaan baru.

 

Direktur Minang Mart Sumatera Barat, Bapak Syaiful Bakhri, SP mengatakan bahwa Kecenderungan produk Usaha Mikro Agribisnis yang ada di Sumatera Barat adalah Memiliki rasa yang enak, pas dengan lidah, rapuh dan gurih, dan cenderung menarik minat pembeli untuk membeli kembali setelah mencobanya.

”Meskipun enak, produk usaha mikro tersebut memiliki kelemahan dalam kemasan, tidak terdaftar pada sebagai usaha mikro, tidak memiliki merek yang menarik, tidak memiliki jaringan pemasaran yang luas,” katanya.

Usaha mikro yang ada di sekitar wilayah kampus cukup mumpuni, tetapi belum mampu mengikat konsumen kalangan menengah ke atas, padahal usaha mikro tersebut memiliki peluang pasar yang besar bahkan dapat dijadikan oleh-oleh bagi wisatawan yang berkunjung ke Sumatere Barat.

Kegiatan ini diikuti oleh sebanyak 27 usaha mikro agribisnis di Kecamatan Pauh dan dihadiri juga oleh Dosen Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan mahasiswa Program Studi Agribsinis. Pada kegiatan ini juga dilakukan bazar produk untuk memperkenalkan produk kepada konsumen, serta melakukan evaluasi terhadap kemasan yang telah ada. Untuk program pengabdian ini akan dilanjutkan dengan pendampingan kepada Usaha Mikro Agribisnis yang telah mengikuti pelatihan untuk memperbaiki kemasan dan memastikan bahwa komersialisasi produk dengan digital dan internet terlaksana dengan baik.

Ketua Tim Pengabdian Masyarakat Berbasis Program Studi ibu Rika Hariance, SP.M.Si, mengatakan bahwa manfaat nyata yang langsung dapat dirasakan oleh Usaha Mikro Agribisnis yang mengikuti kegiatan ini adalah peserta mendapat masukkan langsung tentang kemasan produk dari Direktur Minang Mart dan produk yang dijual pada Bazar mendapat respon positif dari pengunjung dan habis terjual, serta diperolehnya jaringan pemasaran dengan Minang Mart dan Padang Berdaya. Selanjtutnya beliau berharap kegiatan ini tetap berlanjut dengan dukungan dari Universitas Andalas melalui Lembaga Penelitian dan Pengabdian Universitas Andalas. 

Read 7936 times